Pages

Subscribe:

Jumat, 14 Desember 2012

BSE UNTUK SMA (FULL)


BSE untuk SMA Kelas X 
1. Matematika SMA download
2. Bahasa Indonesia SMA download
3. Bahasa Inggris SMA download
4. Fisika SMA download
5. Kimia SMA download
6. Biologi SMA download
7. Ekonomi SMA download
8. Sejarah SMA download
9. Geografi SMA download
10. TIK SMA download
11. PKN SMA download
12. Sosiologi SMA download

BSE untuk SMA Kelas XI IPA
1. Matematika SMA download
2. Bahasa Indonesia SMA download
3. Bahasa Inggris SMA download
4. Fisika SMA download
5. Kimia SMA download
6. Biologi SMA download
7. TIK SMA download8. PKN SMA download

BSE untuk SMA Kelas XI IPS
1. Matematika SMA download
2. Bahasa Indonesia SMA download
3. Bahasa Inggris SMA download
4. Ekonomi SMA download
5. Sejarah SMA download
6. Geografi SMA download
7. TIK SMA download
8. PKN SMA download
9. Sosiologi SMA download

BSE untuk SMA Kelas XII IPA
1. Matematika SMA download
2. Bahasa Indonesia SMA download
3. Bahasa Inggris SMA download
4. Fisika SMA download
5. Kimia SMA download
6. Biologi SMA download
7. TIK SMA download
8. PKN SMA download

BSE untuk SMA Kelas XII IPS
1. Matematika SMA download
2. Bahasa Indonesia SMA download
3. Bahasa Inggris SMA download
4. Ekonomi SMA download
5. Sejarah SMA download
6. TIK SMA download
7. PKN SMA download
8. Sosiologi SMA download

SOURCE: http://astraevelina.wordpress.com/bse/bse-untuk-sma/

Kamis, 13 Desember 2012

Cara Menambahkan Video Youtube ke Postingan Blog Anda

Bagi teman – teman yang belum tahu cara memasukkan video dari youtube.com ke dalam postingan blogspot, semoga tips ini berguna. Bagi yang sudah tahu, semoga bisa menambahi kalau ada yang kurang.

Berikut ini langkah – langkah Cara Memasukkan Video Youtube Ke Postingan Blogspot:
* Login dulu ke account blogspot, kemudian langsung pilih NEW POST.
* Buka
www.youtube.com, lalu pilih video sesuai keinginan anda.
* Pada halaman youtube.com sebelah kanan terdapat keterangan URL dan Embeed.
* Nah, kode yang ada di Embeed itu silahkan anda copy dan paste di posting blogspot. Lalu klik PUBLISH POST.
* Silahkan anda cek hasilnya dengan klik VIEW BLOG dan walla…, video dari youtube.com tampil di blog anda.



Resensi Novel 9 Summers 10 Autumns

    • Judul buku : 9 Summers 10 Autumns : “Dari Kota Apel ke The Big Apple”
    • No. ISBN  : 978-979-22-6766-2
    • Penulis  : Iwan Setyawan
    • Penerbit  :  Gramedia Pustaka Utama
    • Tahun terbit :  201
    • Tempat terbit : Jakarta
    • Tebal  :  238 Halaman
    • Dimensi  :  13.5 x 20 cm
          Iwan Setyawan lahir di Batu, 2 Desember 1974. Lulusan terbaik fakultas MIPA IPB 1997 dari Jurusan Statistika ini bekerja selama tiga tahun di Jakarta sebagai data analis di Nielsen dan Danareksa Research Institute. Ia selanjutnya merambah karir di New York City selama 10 tahun. Pencinta yoga, sastra, dan seni teater ini meninggalkan NYC Juni 2010 dengan posisi terakhir sebagai Director, Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York. 9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya sebagai anak seorang sopir di Kota Batu ke New York City. Buku pertamanya Melankoli Kota Batu berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis, didekasikan untuk Kota Batu. Iwan saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur.

          Saat ini, novel-novel berdasarkan kisah nyata penulisnya telah banyak beredar, mulai dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata sampai yang baru terbit terakhir, novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Jadi mungkin saja terjadi pengasumsian bahwa novel ini akan bergaya sama dengan novel-novel sejenis yang lebih dulu terbit. Saya khawatir, buku “9 Summers 10 Autumns” ini memiliki pola bercerita yang sama dengan Andrea Hirata. Tapi ternyata, novel ini mampu lepas dari pengaruh tulisan Andrea Hirata.

          Bagi teman-teman yang sedang sekolah maupun bekerja, dan ingin membaca novel fiksi yang berdasarkan kehidupan nyata dan terlepas dari pengaruh tulisan Andrea Hirata, novel ini mungkin bisa jadi alternatif untuk teman baca di akhir tahun seperti ini. Inspirasi dan semangat bisa datang darimana saja, termasuk dari sebuah buku.

          Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, aku bermimpi. Kelak, aku akan membangun kamar di rumah mungilku. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuatku bahkan tak memiliki kamar sendiri.

          Bapakku, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Sementara ibuku, tidak tamat Sekolah Dasar. Aku tumbuh besar bersama empat saudara perempuan. Tak ada mainan yang bisa ku ingat. Tak ada sepeda, tak ada boneka, hanya buku-buku pelajaran yang menjadi "teman bermain"-ku. Di tengah kesulitan ekonomi, bersama saudara- saudaraku, aku mencari tambahan uang dengan berjualan di saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Dan kesempatan memang hanya datang kepada siapa yang siap menerimanya. Dengan kegigihan, anak Kota Apel dapat bekerja di The Big Apple, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatku berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia. Namun tak selamanya gemerlap lampu-lampu New York dapat mengobati kenangan yang getir. Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dan menghadirkan seseorang yang membawaku menengok kembali ke masa lalu. Dan pada akhirnya, cinta keluargalah yang menyelamatkan semuanya.

          Pertama kali yang menjadi kelebihan dari novel ini adalah cover dan sinopsis bagian belakang buku ini. Penampilan cover yang sederhana dan sub judul “Kisah anak sopir angkot dari Kota Batu yang menjadi direktur di New York City” membuat orang penasaran ingin membacanya. Di bagian dalam novel, saya terkesan dengan kemampuan mengolah percakapan yang dilakukan si penulis, Iwan Setyawan. Iwan begitu cerdik karena membuat tokoh khayalan, yaitu anak kecil berseragam merah putih sebagai lawan bicaranya untuk membuat dialog agar cerita tidak terasa monoton dan bisa langsung tersambung ke bagian masa lalu yang ingin ia ceritakan.

          Pilihan kata yang apik juga membuat saya terbuai dengan novel ini sehingga saya ingin mengetahui ada apa di cerita selanjutnya. Penyisipan quote-quote dari buku favorit si penulis sendiri juga menarik. Banyak quote- quote bagus yang menginspirasi saya. Isi novel ini juga menginspirasi saya untuk mempunyai sebuah cita-cita walaupun kecil, yaitu memiliki sebuah kamar untuk diri sendiri.

          Di dalam novel ini juga terdapat banyak pesan tersirat bahwa keluargalah yang akan selalu mendukung apapun keputusan kita dalam keadaan sesulit apapun. Bahwa bersama keluarga, kita bisa mengarungi samudera seluas apapun, seperti yang dilakukan Iwan yang ditawari bekerja di luar negeri dan karena dukungan dari keluarganya, ia berani menerima tantangan itu dan menjadi sukses karenanya.

          Namun, dalam novel ini juga terdapat beberapa kekurangan. Penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris yang tidak disisipi terjemahan Bahasa Indonesianya membuat pembaca yang kurang mengerti bahasa Inggris menjadi bingung. Alur yang digunakan, yaitu alur maju mundur yang diaplikasikan di setiap bab membuat pembaca menjadi cepat bosan.

          Mudah ditebak mau dibawa kemana ceritanya. Dari awal bercerita tentang dirinya, Bapak, Ibu, saudari-saudarinya, dan tentunya ini seperti biografi singkat Iwan Setyawan dalam bentuk fiksi. Serta, kita dibuat berekspektasi bahwa buku ini dapat memompa semangat seorang anak dari keluarga kurang mampu untuk mengejar cita-citanya, namun, justru buku ini hanya menceritakan pengalaman hidup Iwan, si penulis, dari kecil hingga ia mendapatkan posisi sebagai Direktur Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York.

          Novel ini menggunakan gaya bahasa yang indah bagai puisi, namun mudah dipahami tanpa kesan bertele-tele. Penuturan yang simpel, cukup lugas dan jujur, serta dengan representasi yang menarik membuat novel ini lebih mudah diterima pembaca, sehingga mampu melahirkan kesan positif yang mendalam di hati pembaca.

          Novel 9 Summers 10 Autumns ini mempunyai nilai kekeluargaan yang kuat, memuat cerita yang penuh inspirasi dan semangat. Jadi, jika Anda ingin membaca novel fiksi yang berdasarkan kehidupan nyata penulisnya, serta ingin mendapatkan banyak inspirasi dan semangat, saya sarankan untuk membaca novel ini.


Jumat, 10 Agustus 2012

Update Twitter Via BlackBerry Tanpa Harus Punya BB


Gak punya BB tapi kok via UberSocial ? Bisa kok...

Ini tips mudah dari Anda yang tidak membeli BlackBerry / iPhone / iPad tapi dapat memasang status via UberSocial tanpa harus download aplikasi yang macam - macam. Cukup dengan web browser yang ada di ponsel Anda saja.

Tampilannya cukup mudah di jalankan dan ada beberapa fitur seperti :
  1. RTedit : Yaitu retweet dari hasil tweet akun lain dapat Anda rubah dan Anda post lagi.
  2. Lebih dari 140 karakter : dengan link tambahan, tweet yang lebih dari 140 karakter akan menjadi sebuah link dan dapat menjadi lebih panjang.
Langsung saja, klik http://statusvia.co/apps/twitter/

Jumat, 31 Desember 2010

Laporan Pelaksanaan Qurban 1431 H

      A.   Pendahuluan
Secara bahasa, Qurban berarti mendekatkan diri. Sedangkan menurut istilah, artinya melakukan penyembelihan hewan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah) dan pada hari Tasyrik (11,12,13 Zulhijjah).
Perintah Qurban bermula ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Dan pada saat penyembelihan, Allah mengganti anaknya ini dengan seekor binatang ternak. Adapun hukum berqurban yaitu Sunnah Mu’akkad. Allah menyuruh umatnya untuk berqurban, sebagaimana yang terdapat dalam Surah Al Kautsar ayat 1-3.
B.     Isi
Berikut adalah laporan pelaksanaan Qurban di Masjid Assakinah
  • Hari pelaksanaan         :           Rabu, 17 November 2010 / 10 Zulhijjah 1431 H
  • Jumlah ternak                :           17 ekor sapi + 1 ekor kambing
  • Jumlah peserta             :           120 orang
  • Biaya per orang            :           Rp 1.000.000,-
Adapun tata cara penyembelihan Qurban di Masjid Assakinah, yaitu:
  1. Pertama, sapi/ kambing digiring masuk ke tempat penyembelihan.
  2. Selanjutnya, kaki sapi diikat bersama-sama supaya tidak memberontak saat akan disembelih. Sapi yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat.
  3. Apabila telah diikat, giring sapi ke lubang tempat pembuangan darah. Berikutnya, panitia memanggil salah seorang peserta Qurban untuk menyembelih sapinya sendiri. Adapun do’a yang dibacanya yaitu : “Bismillahirrahmanirrahim“. “Asyhadu Alla Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah”. “ Allahu Akbar 3x… Laa Ilaaha Illallah Wallahu Akbar… Allahu Akbar Walillahilhamd”. Dan selanjutnya membaca do’a Qurban : “Ya Allah, ini perbuatan dari perintah-Mu, saya kerjakan karena-Mu, terimalah oleh-Mu amalanku”. “Bismillahi Allahu Akbar”
  4. Prosesi selanjutnya, yaitu menguliti sapi. Perlu diperhatikan di sini, bahwa panitia menggunakan pisau yang tajam untuk mengulitinya.
  5. Di tempat yang lain, panitia sedang memotong/mencincang daging yang telah dikuliti tadi.
  6. Beberapa jam kemudian, tepatnya Ba’da Ashar. Daging yang telah selesai dicincang tadi dibagikan kepada semua warga di lingkungan Masjid Assakinah (Jalan Mangga), termasuk juga Peserta Qurban itu sendiri.
Adapun cara pembagiannya, yaitu dengan membagikan kupon ke setiap Ketua RT, lalu ketua RT membagikannya kepada warga di lingkungannya. Panitia memberlakukan sistem 2 (dua) kupon, yakni Kupon Merah untuk Peserta Qurban dan Kupon Kuning untuk warga yang lain (bukan peserta). Tidak ada diskriminasi dalam hal ini. Warga yang non-muslim juga mendapatkan jatah daging.
Pada saat pengambilan daging, Panitia memberlakukan sistem 2 (dua) tempat. Yakni, loket pertama untuk peserta Qurban dan loket kedua untuk yang bukan peserta. Hal ini bertujuan, supaya lebih terkendali (aman) dan tidak terjadi kesalahan dalam pembagian (adil).
       C.    Penutup
Qurban yang kita laksanakan ini sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dan juga untuk menambah keimanan kita kepada Allah. Hadist pun juga mengatakan : ”Jangan kau dekati tempat sholatku, jika kau berkecukupan tapi enggan berqurban”.
Dalam membagikan daging qurban, kita sebagai umat Islam juga menjunjung tinggi kebersamaan antar umat beragama. Tidak ada kata ‘diskriminasi’.
Demikianlah laporan ini saya buat. Semoga bermanfaat bagi pembaca, terutama saya khususnya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
  

Cara Membuat Telur Asin

   

Telur asin

            Telur asin adalah masakan berbahan dasar telur yang diawetkan (fermentasi) dengan cara diasinkan. Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai 30 hari.

Alat – alat yang dibutuhkan:
  • Ember plastik
  • Kuali tanah atau panci
  • Kompor atau alat pemanas
  • Alat pengaduk
  • Stoples atau alat penyimpan telur
  • Kain amplas
  • Kain lap.
Bahan – bahan:
  • Telur bebek yang bermutu baik
  • Abu gosok
  • Bubuk batu bata merah
  • Garam dapur
  • Air bersih secukupnya
  • Serai
  • Daun pandan
Cara pembuatan :
  1. Pilih telur yang bermutu baik dengan ciri-ciri terang dan bersih, bila diperlukan letakkan telur di dalam air, bila tenggelam berarti bagus
  2. Cuci dan bersihkan telur dari kotoran yang melekat. Lebih baik lagi bila menggunakan air hangat.
  3. Setelah itu, keringkan telur yang telah dicuci tersebut. Gunakan lap agar proses dapat berjalan lebih cepat.
  4. Kemudian amplas seluruh permukaan telur secara merata agar pori-porinya terbuka. Ketika mengamplas jangan terlalu lama sebab kulit telur akan semakin tipis sehingga akan mudah retak atau pecah.
  5. Buat adonan pengasin. Pertama-tama buat campuran abu gosok dan garam dengan perbandingan 1:1. Setelah itu tambahkan air secukupnya sampai membentuk adonan pasta. Dapat juga ditambahkan bubuk bata merah. Aduklah hingga rata, jangan terlalu kental atau cair
  6. Selanjutnya, bungkus telur dengan adonan secara merata di permukaan telur dengan tebal ±2 mm.
  7. Simpan telur dalam ember plastik selama ± 3 hari 3 malam dan letakkan pada ruang terbuka. Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi, sehingga rasanya akan semakin asin.
  8. Setelah selesai, bersihkan dan pastikan telur tetap dalam keadaan utuh dan bagus.
  9. Rebus telur dengan campuran air, serai, dan daun pandan ±15 menit. Jangan ditutup pancinya supaya telur yang direbus tidak pecah.
  10. Angkat dan tiriskan telur dari panci
  11. Telur asin siap disajikan
Berikut merupakan komposisi nilai gizi yang terkandung dalam telur

Komposisi
Satuan
Telur Ayam
Telur Itik
Telur Asin
Kalori
kal
162
189
195
Protein
g
12,8
13,1
13,6
Lemak
g
11,5
14,3
13,6
Hidrat arang
g
0,7
0,8
1,4
Kalsium
mg
54
56
120
Fosfor
mg
180
175
157
Besi
mg
2,7
2,8
1,8
Vitamin A
S.I.
900
1230
841
Vitamin B-1
mg
0,10
0,18
0,28
Air
g
74
70,8
66,5

Seandainya Saya Hidup di Masa Penjajahan Jepang...


Kata yang terlintas di benak saya saat mendengar kata-kata ini adalah T-I-D-A-K. Sesuatu yang tidak mungkin saya jalani sebagai makhluk yang lemah ini. Hanya penderitaan yang akan saya rasakan, tiada sama sekali kenikmatan seperti yang saya rasakan saat ini. Kenapa nenek moyang kita dulu bisa tahan yaa dengan keadaan begitu? Tak bisa sekolah. Tak bisa bekerja dengan layak. Tak bisa bertani dengan penghasilan penuh. Tak bisa berdagang dengan bebas. Tak bisa bekerja dengan tenang, karena banyaknya pajak. Atau bahkan tak bisa memiliki hidup kita sendiri, karena diperjualbelikan sebagai budak oleh penjajah.
Setiap hari pasti akan ada nyawa melayang akibat gencatan senjata, pertempuran, dll. Dan tak hanya itu, kehormatan seorang wanita akan direnggut oleh setiap penjajah yang dijadikannya sebagai pelampiasan nafsu sesaat.
Tetapi, jika ditemukan sebuah alat canggih seperti yang dimiliki Doraemon, yakni Lorong Waktu, dan saya diperkenankan untuk menggunakannya, maka saya lebih memilih kembali kepada masa penjajahan Jepang dulu. Pertama, yang akan saya lakukan ialah membangkitkan rasa cinta tanah air dan mempersatukan rakyat Indonesia dalam suatu wadah organisasi. Disini saya ingin mempercepat gerakan dengan apa yang dilakukan para pemuda saat terjadi Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 itu. Tetapi, disini saya lebih mengutamakan semangat juang yang tinggi, walaupun dengan persenjataannya yang serba kekurangan, kita pasti dapat mengalahkan Jepang.
Kedua, dengan maksud baik, saya akan berusaha memberi pengertian kepada Jepang untuk berhenti menjajah Indonesia. Dengan treatment ini, saya harap semua rakyat di seluruh Negara di dunia ini hidup aman, tentram dan damai, tanpa ada kata penjajahan. Say no to Colonialization! Dan Ketiga, untuk melanjutkan treatment kedua tadi, saya akan mempererat hubungan bilateral maupun multilateral antar Negara. Jadi, apabila Jepang membutuhkan Sumber Daya Alam yang endemik di Indonesia, dapat dilakukan dengan baik-baik tanpa adanya penjajahan. Apabila hal ini diterapkan bukan hanya di Indonesia saja, pasti semua negara dapat hidup damai tanpa ada perperangan dan penjajahan. Pasti para pejuang kita tidak perlu lagi bersusah payah berjuang sampai titik darah penghabisan. Semuanya pasti akan merasakan bagaimana indahnya hidup seperti saya sekarang ini. Saya bisa sekolah, Ibu pergi ke pasar tanpa hambatan dari kompeni, Ayah bekerja tanpa paksaan dan potongan pajak. Tak ada nyawa melayang setiap hari, dan tak ada genjatan senjata yang memekikkan telinga ini. Oh indahnyaaa…
Penutup 
Memang saat ini kita sudah merdeka, tapi itu hanyalah sebuah aklamasi Negara. Yang terpenting di sini ialah memerdekakan penduduk Indonesia dari segala bentuk kekurangan, baik itu kemiskinan, kebodohan maupun itu angka pengangguran yang tinggi.
Tapi, hal ini mungkin sangat sulit terwujud. Mengapa? Karena pemikiran pemimpinnya saja sama seperti penjajah, menjajah duit rakyatnya. Bagaimana bisa berubah, pemimpinnya saja kayak begini. Apa kata dunia?
Namun, kita harus optimis dan percaya diri untuk bisa lebih meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan sikap solidaritas terhadap sesama. Setidaknya, kita sebagai Pelajar bisa mengharumkan Ibu Pertiwi kita ini dengan prestasi yang kita dimiliki. Jadi, tugas kita di sini ialah rajin belajar, hormati guru dan kedua orangtua, dan meneladani sikap para pahlawan kita yang telah berjuang sampai titik darah penghabisan. Tanpa petunjuk dan kekuatan dari-Nya dan tanpa kehendak-Nya, kita tak akan hidup dalam alam kemerdekaan, kebebasan, dan kedamaian seperti saat ini. Karena itu, sangatlah patut kita syukuri nikmat anugerah besar kemerdekaan ini.
Saya ucapkan terima kasih bagi para pahlawan dan pejuang. Tanpa mereka, mungkin kita tak akan pernah merasakan nikmatnya kemerdekaan ini.