Pages

Subscribe:

Jumat, 31 Desember 2010

Laporan Pelaksanaan Qurban 1431 H

      A.   Pendahuluan
Secara bahasa, Qurban berarti mendekatkan diri. Sedangkan menurut istilah, artinya melakukan penyembelihan hewan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah) dan pada hari Tasyrik (11,12,13 Zulhijjah).
Perintah Qurban bermula ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Dan pada saat penyembelihan, Allah mengganti anaknya ini dengan seekor binatang ternak. Adapun hukum berqurban yaitu Sunnah Mu’akkad. Allah menyuruh umatnya untuk berqurban, sebagaimana yang terdapat dalam Surah Al Kautsar ayat 1-3.
B.     Isi
Berikut adalah laporan pelaksanaan Qurban di Masjid Assakinah
  • Hari pelaksanaan         :           Rabu, 17 November 2010 / 10 Zulhijjah 1431 H
  • Jumlah ternak                :           17 ekor sapi + 1 ekor kambing
  • Jumlah peserta             :           120 orang
  • Biaya per orang            :           Rp 1.000.000,-
Adapun tata cara penyembelihan Qurban di Masjid Assakinah, yaitu:
  1. Pertama, sapi/ kambing digiring masuk ke tempat penyembelihan.
  2. Selanjutnya, kaki sapi diikat bersama-sama supaya tidak memberontak saat akan disembelih. Sapi yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat.
  3. Apabila telah diikat, giring sapi ke lubang tempat pembuangan darah. Berikutnya, panitia memanggil salah seorang peserta Qurban untuk menyembelih sapinya sendiri. Adapun do’a yang dibacanya yaitu : “Bismillahirrahmanirrahim“. “Asyhadu Alla Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah”. “ Allahu Akbar 3x… Laa Ilaaha Illallah Wallahu Akbar… Allahu Akbar Walillahilhamd”. Dan selanjutnya membaca do’a Qurban : “Ya Allah, ini perbuatan dari perintah-Mu, saya kerjakan karena-Mu, terimalah oleh-Mu amalanku”. “Bismillahi Allahu Akbar”
  4. Prosesi selanjutnya, yaitu menguliti sapi. Perlu diperhatikan di sini, bahwa panitia menggunakan pisau yang tajam untuk mengulitinya.
  5. Di tempat yang lain, panitia sedang memotong/mencincang daging yang telah dikuliti tadi.
  6. Beberapa jam kemudian, tepatnya Ba’da Ashar. Daging yang telah selesai dicincang tadi dibagikan kepada semua warga di lingkungan Masjid Assakinah (Jalan Mangga), termasuk juga Peserta Qurban itu sendiri.
Adapun cara pembagiannya, yaitu dengan membagikan kupon ke setiap Ketua RT, lalu ketua RT membagikannya kepada warga di lingkungannya. Panitia memberlakukan sistem 2 (dua) kupon, yakni Kupon Merah untuk Peserta Qurban dan Kupon Kuning untuk warga yang lain (bukan peserta). Tidak ada diskriminasi dalam hal ini. Warga yang non-muslim juga mendapatkan jatah daging.
Pada saat pengambilan daging, Panitia memberlakukan sistem 2 (dua) tempat. Yakni, loket pertama untuk peserta Qurban dan loket kedua untuk yang bukan peserta. Hal ini bertujuan, supaya lebih terkendali (aman) dan tidak terjadi kesalahan dalam pembagian (adil).
       C.    Penutup
Qurban yang kita laksanakan ini sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dan juga untuk menambah keimanan kita kepada Allah. Hadist pun juga mengatakan : ”Jangan kau dekati tempat sholatku, jika kau berkecukupan tapi enggan berqurban”.
Dalam membagikan daging qurban, kita sebagai umat Islam juga menjunjung tinggi kebersamaan antar umat beragama. Tidak ada kata ‘diskriminasi’.
Demikianlah laporan ini saya buat. Semoga bermanfaat bagi pembaca, terutama saya khususnya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
  

Cara Membuat Telur Asin

   

Telur asin

            Telur asin adalah masakan berbahan dasar telur yang diawetkan (fermentasi) dengan cara diasinkan. Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai 30 hari.

Alat – alat yang dibutuhkan:
  • Ember plastik
  • Kuali tanah atau panci
  • Kompor atau alat pemanas
  • Alat pengaduk
  • Stoples atau alat penyimpan telur
  • Kain amplas
  • Kain lap.
Bahan – bahan:
  • Telur bebek yang bermutu baik
  • Abu gosok
  • Bubuk batu bata merah
  • Garam dapur
  • Air bersih secukupnya
  • Serai
  • Daun pandan
Cara pembuatan :
  1. Pilih telur yang bermutu baik dengan ciri-ciri terang dan bersih, bila diperlukan letakkan telur di dalam air, bila tenggelam berarti bagus
  2. Cuci dan bersihkan telur dari kotoran yang melekat. Lebih baik lagi bila menggunakan air hangat.
  3. Setelah itu, keringkan telur yang telah dicuci tersebut. Gunakan lap agar proses dapat berjalan lebih cepat.
  4. Kemudian amplas seluruh permukaan telur secara merata agar pori-porinya terbuka. Ketika mengamplas jangan terlalu lama sebab kulit telur akan semakin tipis sehingga akan mudah retak atau pecah.
  5. Buat adonan pengasin. Pertama-tama buat campuran abu gosok dan garam dengan perbandingan 1:1. Setelah itu tambahkan air secukupnya sampai membentuk adonan pasta. Dapat juga ditambahkan bubuk bata merah. Aduklah hingga rata, jangan terlalu kental atau cair
  6. Selanjutnya, bungkus telur dengan adonan secara merata di permukaan telur dengan tebal ±2 mm.
  7. Simpan telur dalam ember plastik selama ± 3 hari 3 malam dan letakkan pada ruang terbuka. Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi, sehingga rasanya akan semakin asin.
  8. Setelah selesai, bersihkan dan pastikan telur tetap dalam keadaan utuh dan bagus.
  9. Rebus telur dengan campuran air, serai, dan daun pandan ±15 menit. Jangan ditutup pancinya supaya telur yang direbus tidak pecah.
  10. Angkat dan tiriskan telur dari panci
  11. Telur asin siap disajikan
Berikut merupakan komposisi nilai gizi yang terkandung dalam telur

Komposisi
Satuan
Telur Ayam
Telur Itik
Telur Asin
Kalori
kal
162
189
195
Protein
g
12,8
13,1
13,6
Lemak
g
11,5
14,3
13,6
Hidrat arang
g
0,7
0,8
1,4
Kalsium
mg
54
56
120
Fosfor
mg
180
175
157
Besi
mg
2,7
2,8
1,8
Vitamin A
S.I.
900
1230
841
Vitamin B-1
mg
0,10
0,18
0,28
Air
g
74
70,8
66,5

Seandainya Saya Hidup di Masa Penjajahan Jepang...


Kata yang terlintas di benak saya saat mendengar kata-kata ini adalah T-I-D-A-K. Sesuatu yang tidak mungkin saya jalani sebagai makhluk yang lemah ini. Hanya penderitaan yang akan saya rasakan, tiada sama sekali kenikmatan seperti yang saya rasakan saat ini. Kenapa nenek moyang kita dulu bisa tahan yaa dengan keadaan begitu? Tak bisa sekolah. Tak bisa bekerja dengan layak. Tak bisa bertani dengan penghasilan penuh. Tak bisa berdagang dengan bebas. Tak bisa bekerja dengan tenang, karena banyaknya pajak. Atau bahkan tak bisa memiliki hidup kita sendiri, karena diperjualbelikan sebagai budak oleh penjajah.
Setiap hari pasti akan ada nyawa melayang akibat gencatan senjata, pertempuran, dll. Dan tak hanya itu, kehormatan seorang wanita akan direnggut oleh setiap penjajah yang dijadikannya sebagai pelampiasan nafsu sesaat.
Tetapi, jika ditemukan sebuah alat canggih seperti yang dimiliki Doraemon, yakni Lorong Waktu, dan saya diperkenankan untuk menggunakannya, maka saya lebih memilih kembali kepada masa penjajahan Jepang dulu. Pertama, yang akan saya lakukan ialah membangkitkan rasa cinta tanah air dan mempersatukan rakyat Indonesia dalam suatu wadah organisasi. Disini saya ingin mempercepat gerakan dengan apa yang dilakukan para pemuda saat terjadi Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 itu. Tetapi, disini saya lebih mengutamakan semangat juang yang tinggi, walaupun dengan persenjataannya yang serba kekurangan, kita pasti dapat mengalahkan Jepang.
Kedua, dengan maksud baik, saya akan berusaha memberi pengertian kepada Jepang untuk berhenti menjajah Indonesia. Dengan treatment ini, saya harap semua rakyat di seluruh Negara di dunia ini hidup aman, tentram dan damai, tanpa ada kata penjajahan. Say no to Colonialization! Dan Ketiga, untuk melanjutkan treatment kedua tadi, saya akan mempererat hubungan bilateral maupun multilateral antar Negara. Jadi, apabila Jepang membutuhkan Sumber Daya Alam yang endemik di Indonesia, dapat dilakukan dengan baik-baik tanpa adanya penjajahan. Apabila hal ini diterapkan bukan hanya di Indonesia saja, pasti semua negara dapat hidup damai tanpa ada perperangan dan penjajahan. Pasti para pejuang kita tidak perlu lagi bersusah payah berjuang sampai titik darah penghabisan. Semuanya pasti akan merasakan bagaimana indahnya hidup seperti saya sekarang ini. Saya bisa sekolah, Ibu pergi ke pasar tanpa hambatan dari kompeni, Ayah bekerja tanpa paksaan dan potongan pajak. Tak ada nyawa melayang setiap hari, dan tak ada genjatan senjata yang memekikkan telinga ini. Oh indahnyaaa…
Penutup 
Memang saat ini kita sudah merdeka, tapi itu hanyalah sebuah aklamasi Negara. Yang terpenting di sini ialah memerdekakan penduduk Indonesia dari segala bentuk kekurangan, baik itu kemiskinan, kebodohan maupun itu angka pengangguran yang tinggi.
Tapi, hal ini mungkin sangat sulit terwujud. Mengapa? Karena pemikiran pemimpinnya saja sama seperti penjajah, menjajah duit rakyatnya. Bagaimana bisa berubah, pemimpinnya saja kayak begini. Apa kata dunia?
Namun, kita harus optimis dan percaya diri untuk bisa lebih meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan sikap solidaritas terhadap sesama. Setidaknya, kita sebagai Pelajar bisa mengharumkan Ibu Pertiwi kita ini dengan prestasi yang kita dimiliki. Jadi, tugas kita di sini ialah rajin belajar, hormati guru dan kedua orangtua, dan meneladani sikap para pahlawan kita yang telah berjuang sampai titik darah penghabisan. Tanpa petunjuk dan kekuatan dari-Nya dan tanpa kehendak-Nya, kita tak akan hidup dalam alam kemerdekaan, kebebasan, dan kedamaian seperti saat ini. Karena itu, sangatlah patut kita syukuri nikmat anugerah besar kemerdekaan ini.
Saya ucapkan terima kasih bagi para pahlawan dan pejuang. Tanpa mereka, mungkin kita tak akan pernah merasakan nikmatnya kemerdekaan ini.